Wednesday, October 5, 2016

Harinya Guru-guru Awesome!

Ngebahas tentang guru, kayaknya gue harus mengawali post ini dengan permintaan maaf kepada guru-guru yang pernah mengajar gue, khususnya guru-guru SMA gue..
Kepada Bu ******, maaf saya pernah makan batagor di jam pelajaran ibu. Mungkin karena logat bicara ibu yang khas, saya tiba-tiba kangen Bandung dan makanan khas Bandung: Batagor. :(

Kepada Pak ****, maaf saya gak pernah ngerjain PR dari bapak karena bapak pun selalu lupa bahwa bapak kasih PR.

Kepada Bu ****, maaf saya selalu ngobrol pas ibu ngajarin fisika. Terutama pas Ibu lagi ngajarin perbandingan jarak antara bumi dan planet x, karena menurut saya “Apalah arti jarak kalau dua hati memang sudah ditakdirkan untuk bersatu?” 


Kepada Pak ********, maaf saya pernah ketiduran pas bapak lagi cuap-cuap. Bukan berarti saya tidak menghormati bapak, tapi memang wajah bapak begitu syahdu dan suara bapak begitu lembut.

DOSA GUE BANYAK BANGET WQWQWQWQWQ

Menjadi seorang guru adalah suatu hal yang susah-susah-gampang, tapi menjadi seorang guru yang baik adalah hal yang susah-susah-susah. Dulu gue pikir semua ini hanyalah teori belaka dan semacam cerita malam Jumat kliwon yang menakutkan. Tapi setelah manjadi guru beneran, gue baru sadar...Emang susah ya jadi seorang guru yang baik.

Here is why menjadi seorang guru yang baik itu susah:

1. Guru harus memberi teladan
Guru harus bisa kasih contoh yang baik melalui tindakan nyata, bukan cuma cuap cuap. Contohnya, kalau guru menghimbau murid untuk datang tepat waktu, maka guru juga harus datang tepat waktu. Kalau guru melarang murid untuk merokok di lingkungan sekolah, maka guru juga gak boleh ngerokok walaupun diem-diem di ujung lorong atau toilet karena ujung-ujungnya bakalan ketauan murid juga keleus. Kalau guru mengingatkan murid untuk membuang sampah pada tempatnya, maka guru pun harus mencontohkannya terlebih dahulu.
Kalau guru mengingatkan murid untuk gak main handphone di kelas, maka guru juga harus stop main handphone walaupun ada SMS menarik tentang harga roti sobek yang lagi diskon di alfamart.


Roti udah sobek kok dijual? Hmmm…. 



2. Guru harus menjaga emosi dan gak boleh baper
Guru yang baik adalah seseorang yang bisa menjaga ucapan, tindakan, dan perasaan. Dunia pendidikan akan berguncang hebat kalau ada guru yang BAPER.

Kasus 1
Budi: “Bu, saya mau tanya..”
Bu Guru: “Ya, kenapa, Budi?”
Budi: “Kenapa sih bentuk bumi bulat?”
Bu Guru: “Karena…………. Hmm karena…………”
Budi: “Karena apa, bu?”
Bu guru: “Karena kalo bentuknya love, kita semua bakalan sering baper.”
#YHAAAAAAA

Kasus 2
Murid: “Pak, kenapa kita harus belajar serius biar dapet nilai bagus?”
Pak Guru: “Iya dong… Kalau mau pinter ya belajarnya harus serius.”
Murid: “Emang gak bisa belajar sambil main-main, pak?”
Pak guru: “Yang serius aja bisa putus, apalagi kalau cuma main-main, Budi!!!”



Kasus 3
Bu Guru: “Anak-anak, siapa yang membawa peta buta?”
Budi dkk: “Hah? Peta apaan tuh, bu?”
Bu guru: “Peta buta.”
Budi dkk: “Bu, bukannya cuma cinta yang buta?”

YHAAAA MURIDNYA KETULARAN

So… inget, guru gak boleh baper. Kasian murid-muridnya kalau ketularan :(

3. Guru harus memahami karakter setiap murid
Bagaikan ragam bunga di suatu taman, begitu pula ragam sifat murid di kelas. Ada yang hobi bicara, ada yang cepet nangkep pelajaran, ada yang heboh, ada yang mager dan sering ketiduran, ada yang gak betah duduk, ada yang pendiam, ada yang udah dijelasin berkali-kali tapi tetep gak ngerti yawlah aku kudu gimana lagiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii…
Sekarang mari kita telusuri lebih dalam karakter murid. Pertama, selalu ada murid yang mager. Dalam menghadapi murid yang mager, kreatifitas dan kesabaran guru diuji. Guru harus bisa menciptakan suasana kelas yang fun dan bersemangat. Contohnya, murid-murid diajak goyang PPAP dulu sebelum belajar. Atau guru juga bisa kasih trigger dengan mengadakan games berhadiah 3 buah mobil Lexus, uang tunai puluhan juta rupiah, ataupun dalam bentuk voucher MAPS. :p

Intinya, buat murid nyaman dengan suasana kelas. Kalau udah nyaman, biasanya susah untuk ninggalin sih..


Next, ada murid yang aktif…….atau superaktif
Guru yang baik gak boleh memberi label “anak nakal”, “anak berisik”, dsb, melainkan seorang guru harus meneliti penyebab murid hobi bicara di kelas. Setelah melakukan penelusuran gak ilmiah, gue menyimpulkan bahwa penyebab murid hiperaktif ada dua, yaitu: cari perhatian guru atau cari perhatian gebetannya di kelas.
Biasanya, murid cowok caper ke guru cewek, sementara murid cewek caper ke guru cowok. Di kasus ini, guru gak boleh baper. Guru harus tetep adil dan melibatkan semua murid di kelas. Kalau ada murid yang hobi ngomong, coba libatkan dia lebih banyak dalam proses belajar-mengajar. Guru juga bisa kasih study case yang bikin murid berpikir kritis, contohnya kasus asal muasal uang berjubel yang diabrakadabara BOOM! keluar dari bangkunya Dimas Kanjeng. Jangan salah.. Kasus Dimas Kanjeng bener-bener telah menjadi perhatian dunia, iya dunia gaib.

Sementara kalau ternyata murid banyak gerak dan bicara karena cari perhatian gebetan, sudah seyogyanya seorang guru menjadi mediator yang baik. Ajak kedua belah pihak untuk berdiskusi. Bantu murid untuk langsung mengungkapkan perasaannya kepada si gebetan.
Dekati murid dan bisikkan di telinganya:
“Dulu pas kecil kamu jago main tembak-tembakkan, kok sekarang ga berani nembak?”

Dan berlawanan dari yang sebelumnya, ada murid yang pendiam

Kasus 1
Pak guru: “Budi, coba sebutkan isi dari Pancasila”
Budi: “………………..”
Pak guru: “Budi, coba sebutkan isi dari Pancasila”
Budi: “……………….”
Pak guru: “Budi, kamu denger pertanyaan bapak gak?”
Budi: “Saya tahu jawabannya, pak, tapi saya memegang teguh semboyan ‘Diam adalah emas’, pak.”

Keesokan harinya pak guru resign dan memilih untuk jualan DVD Uttaran.

Sesungguhnya pasti ada Budi-budi lain yang tersebar di berbagai sekolah. Alasan murid pendiam pun pasti beragam, mungkin ada murid yang asli pemalu, ada yang lagi mengalami masalah berat di keluarganya, ada yang baru diputusin pacar, ada yang pusing karena tax amnesty, ada juga yang simply karena lagi diare. :(
Eh, atau bisa juga murid itu diam karena terlalu sering memendam rasa. :( 
#YHAAAAAAAAAAA

WOKEH! Hal-hal yang di atas baru 3 dari banyak hal yang harus dilakukan oleh seorang guru .
Susah? Ya! Susah banget! Hahahahahahahaha.

Karena demikian, kepada semua murid-murid, hormatilah guru kalian—baik guru yang kencing berdiri, ataupun duduk, asalkan guru kalian gak memberikan hukuman fisik, kayak mukul, cubit, cute (if u know what i mean), nendang, dan sejenisnya. Sesungguhnya kami selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian. :”))))

At last, karena gue memulai post ini dengan permintaan maaf, gue akan menutupnya dengan ucapan terima kasih.

Kepada bapak-ibu guru yang sudah memberikan ilmunya kepada saya, saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.
Kepada semua guru yang berada di belahan dunia manapun, selamat memperingati HARI GURU SEDUNIA! KALIAN AWESOME!


Dan kepada kamu, semoga kamu bisa menjadi guru yang baik untuk anak-anak kita nanti, ya…


2 comments:

  1. Hahahahaha.. Ngakak nih baca tulisannya.. Nice post mbaaaak.. :)

    ReplyDelete
  2. Adudududu Kak Irene, gak kuaaat bacanya, ngakak sekaligue sedih T_T
    Ditunggu yaaw post post galau-ngakak lainnya <3 <3 <3 /lope lope bertebaran darikuuh/

    ReplyDelete