“Ih liat deh bulu
matanya fake banget, palingan eye lash extension..”
“Dekil banget itu mukanya, kayak baru bangun tidur ya
keliatannya?”
Coba inget-inget seberapa sering kita ngejudge atau kasih
opini-opini gak penting kayak contoh di atas gitu?
Susah ingetnya ya karena keseringan?
Ok, pertanyaannya dipermudah deh.. Hari ini, pas kamu otw ke
kantor/kampus, udah berapa orang yang kamu komentarin penampilannya?
Jawab dalam hati aja gaes.
Dunia ini memang semakin kejam. Tanpa sadar kita sering dan
gampang banget untuk ngejudge. Liat orang update foto megang balon hati,
langsung nyeletuk “Yaelah mbakkk
cinta-cintaan melulu!”. Liat orang post foto pake hotpants di pantai,
langsung nyeletuk “Halah dasar.. Padahal
kalo di gereja alim banget pake baju tertutup banget.”
HELLOWWW JADI KALAU KE PANTAI PAKE KEMEJA, ROK SEMATA KAKI, SAMBIL NENTENG ALKITAB GITUU, TSAAAYYYY?!?!?!”
HELLOWWW JADI KALAU KE PANTAI PAKE KEMEJA, ROK SEMATA KAKI, SAMBIL NENTENG ALKITAB GITUU, TSAAAYYYY?!?!?!”
Contoh lain yang gak kalah absurd..
Orang yang gak suka make-up biasanya sering nyinyir “Hadeh, itu muka apa adonan? Tebel banget
make-upnya.” atau “Be yourself aja
kali, lebih cantik kalo mukanya natural!”
Sementara orang yang suka make-up bisa nyinyir “Hadeh mukanya ga terawat banget sih,
bibirnya pake lipstick kek, pucet banget kek lagi tanggal tua.”
Gak ada yang 100% salah dan gak ada yang 100% bener. Ini
hanya masalah kewajaran, penyesuaian, dan selera dalam berdandan. Gak salah
untuk suka dandan asalkan pengaplikasiannya pas untuk kegiatan yang diikuti,
misalkan dandan agak tebel pas ke kondangan mantan dan dandan rapi sewajarnya saat ke kantor. Kan ndak mungkin ke resepsi orang dengan tampilan
“Natural aja men, bersyukur dengan wajah yang Tuhan kasih!” Ndak ada salahnya
juga untuk mempercantik diri, kan? Kasian orang yang liat wajahmu itu loh mba
:”(
Contoh nyata lainnya baru-baru ini terjadi di instagram
Nadine Amizah (@cakecaine), seorang anak muda yang mempunyai suara luar biasa. Beberapa
hari yang lalu doi post video semacam her daily makeup tutorial di instagram.
And you know what netijen’s responses are? HATE SPEECH. Banyak yang komen “Ini
make up kok tapi tetep dekil ya?”, “Mending
pake foundation yang lebih terang, trs finishingnya pake bedak matte, kalo mau
glowing tambahin highliter biar kesannya ngga dekil”, “Belum mandi ya kak?”, “ur
teeth are so bad”!!! OMG AING MAU NGAMUK RASANYA!! She just uploaded a video
of how SHE does her daily make up,
jadi beda orang ya daily makeupya beda! TERUS WHY HARUS KOMEN NEGATIF GITU WHYY
NETIJEN YANG MAHA BENAR????!?!?!?! Semua mendadak fokus pada makeupnya lalu
lupa bahwa suara dia dan prestasinya emas banget. Duh dek, I love you and please ignore them! Nanti pokoknya pas
aku nikah kamu harus nyanyi! Doakan bisa secepatnya yess sebelum kamu makin
terkenal dan go internesyenel! :)))))))))) Untuk yang belum pernah denger ttg
Nadin, go check out her on youtube or instagram.
Gue juga pernah dikomen gini, “Kamu tuh ya.. Kalau
di facebook statusnya nyeleneh, bikin meme yang bikin ngakak, di whatsapp suka
share quote bijak, di instagram pencitraan nge-share ayat Alkitab. Aneh deh..” Gue cuma
ketawa. Yes, ndak gue bales karena dia jauh lebih tua dan karena gue merupakan
manusia beradab yang memegang teguh perilaku sopan santun walopun dalam hati
inginku berkata qasar. QASAR!!
Sebenernya gue pengen nanya, “Uhm nganu misi, anehnya di bagian mana ya?” Apakah
orang yang relijiyus ga boleh humoris? Atau apakah orang yang suka ngelucu ga
boleh sesekali share quote bijak ala ala gitu?” Atau apakah percakapan yang
terjadi harus seperti ini:
U: “Hi Ren.. Apa kabar nih?”
I: “Puji Tuhan. Kabar baik. Aku yakin kabarmu juga baik-baik
saja, bukan?”
U: “Iya baik juga kok. Keluarga kamu kabarnya baik juga
kan?”
I: “Ya, tentu, semua ini karena kebaikan dan kemurahan Tuhan
yang senantiasa melindungi aku dan keluargaku. Aku juga berharap kasih karunia dan
damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal senantiasa menaungi kamu dan
keluargamu, ya..”
(Lalu di akhir
percakapan malaikat surgawi menyanyikan NKB 225 “Haleluya Amin”)
Mba mas sis bro, ku kasih tau ya, ndak berarti kalau seseorang rajin
baca kitab suci terus dia harus jadi pendiam, suka duduk di samping kolam
berair tenang sambil memakan roti manna. Ndak berarti juga seseorang yang
humoris harus selalu share lelucon di media sosyel. Yang aneh itu kalau yang
aku lakukan bertolak belakang, misalkan di instagram share ayat suci, tapi di
facebook share foto-foto pas lagi mabu-mabu atau ena-ena di klub malam (tapi
apalah aku ini yang cupu, belum pernah ke club). Ini baru bisa dipertanyakan,
but still kamu ndak berhak judge juga karena Allah adalah hakim yang terutama dan utama. Can I get an “amen”?
AMEEEENNNNNNNNNN!
AMEEEENNNNNNNNNN!
So mentemen, post singkat ini sekadar (inget, bukan
sekedar) reminder untuk kita semua agar ndak mudah ngejudge dan nyinyir.
Kalau kamu liat cewek cantik, instead of nyinyir “Aelah cantik karena makeup!”, kamu bisa melirik ke kaca, dan jika
kamu masih terlihat jelek, coba pake lipstik sedikit agar at least wajahmu
tidak seburuk hatimu :) Lalu jika kamu liat orang jago bahasa inggris, ndak
perlu nyinyir “ya jelas lah dia kan orang
kaya, bapak emaknya sanggup bayarin dia les!”, mending kamu buka youtube
lalu belajar gratis dari youtube. Ndak ada kuota? Ke mcd*nalds aja, beli es
krim seharga 7.500 dan kamu bisa seharian belajar bahasa Inggris.
Mari kita semua belajar untuk think twice sebelum ngeluarin
statement gak penting. Kalo pun pengen beropini, carilah hal yang lebih penting
untuk dikomentari, contohnya: “Wah keren
ya, umurnya masih 14 thn tapi suaranya bagus” atau “Gaya tulisannya si mbak itu bagus deh, tegas tapi tetep mudah
dimengerti” atau masih banyak hal-hal berbobot untuk dikomentari.
Untuk kamu yang merasa terlalu sering mengomentari orang
lain dan ingin berubah, mungkin kamu perlu berdamai dengan diri sendiri sebelum
kamu berdamai dengan dunia. Mulailah untuk periksa dirimu sendiri, jangan-jangan
dirimu tidak terurus karena terlalu fokus pada orang lain. Ingat-ingat lagi,
kapan terakhir kali kamu pergi ke salon untuk creambath atau merapikan ujung
rambutmu? Kapan terakhir kali kamu membaca novel atau menonton film bermutu? Kapan terakhir kali kamu mengunjungi restoran favoritmu untuk
menyantap makanan bergizi kesukaanmu? Berilah perhatian pada setiap anggota
tubuhmu. Berilah ilmu dan wawasan pada otakmu. Berilah minyak rem pada gerbang mulutmu.
Yeu gif trakhir pencitraan banget kak depan piano....
ReplyDeleteNah yang kayak gini nih nyinyir, beraninya anonim padahal kutau siapa kamu!!
ReplyDelete