Saturday, October 17, 2015

World Food Day! Makaaaan!

Nama: Irene
Profesi: Ketua Jomblo Awesome
Sifat: Pelupa

Iya, gue pelupa banget. Sifat pelupa gue ini bisa dimasukkan ke kategori hampir akut dan berbahaya.

Mengapa berbahaya?
Karena sifat pelupa gue bisa bikin badan gue tambah lebar dan lebaarr.

Kok bisa?
Karena gue sering lupa udah makan atau belum. Jadi, daripada bingung whether gue udah makan atau belum, gue biasanya akan mengambil keputusan yang paling bijak: makan lagi.

Sebagai seorang Omnomnomnomnom-nivora, gue mencintai semua jenis makanan dan menganggap keahlian makan sebagai sebuah talenta. Gak semua orang bisa menikmati suatu makanan seperti bagaimana gue menjaga setiap butir meisjes agar gak jatoh ke lantai. Dan tentu gak semua orang bisa melihat sepotong kue cubit panas layaknya sepotong emas yang bersinar melalui lelehan cokelatnya.

Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia a.k.a World Food Day yang jatuh pada tanggal 16 Oktober, kali ini gue akan bahas top 3 jajanan Indonesia yang membantu gue mengasah talenta makan gue. Tanpa mereka, mungkin gue gak akan bisa tulis post ini. Tanpa mereka, hidup terasa flat. Tanpa mereka,............ah sudahlah. Nih, langsung kenalan aja:

1. Martabak



Gue akan mengawali bahasan tentang martabak dengan sebuah puisi:

MARTABAK
Rupamu sungguh jelita
Wangimu merasuki segala udara
Kamu penuh rasa
Kamu adalah cinta
Martabak, oh, martabak..
(Jakarta, 16 Oktober 2015)

Selain Rex*na, martabak juga selalu setia setiap saat. Dia ada di saat gue senang maupun sedih, saat gue terjatuh dan seakan tak bisa bangkit lagi, saat terjebak dalam lautan luka dalam, dan saat gue tersesat dan tak tahu arah jalan pulang.

Plus, martabak gak pernah menyakiti gue. Dia gak pernah ngomongin gue di belakang kayak beberapa orang yang jealous melihat awesomenya hidup gue. Martabak cuma bikin gue gendut. Dia gak pernah manfaatin gue kayak beberapa orang yang gue temui di kehidupan yang fana, dia hanya sedikit berbahaya bagi kesehatan dompet gue. See? Martabak adalah simbol kedamaian. Martabak adalah cinta.

Selain itu martabak gak pernah marah-marah. Kalau gue telantarin beberapa menit di meja makan, dia ga akan sewot: “KAMU KEMANA AJA SIH? KOK GAK KASIH KABAR??! KAMU SELINGKUH YA?!”
atau
“Kamu kok cuma taro aku di piring? Kamu kira aku ini apa? Kamu lebih mentingin matematika dibanding aku? Sorry Ren, kayaknya kita putus aja, mungkin kamu butuh waktu untuk fokus belajar...”

Dan tentunya martabak gak posesif. Dia memberi kebebasan kepada gue untuk melakukan hal-hal yang gue mau. Kalau martabak bisa ngomong, mungkin dia akan berkata “Kamu gak bosen quality time sama aku terus? Sekali-sekali gak apa-apa kok kamu makan kue lain, misalkan makan kue cubit. Atau boleh juga makan kue tetek. Atau kamu mau makan mereka berdua secara berbarengan: kue cubit tetek? Go ahead, beb.. I’ll support you in whatever you do...”

“Uhm btw, “Harganya berapa, Ren?”
Harganya sangat bervariasi. Tergantung rasa dan merk. Untuk toko martabak yang terkenal enak dan punya banyak cabang, harga martabak per box adalah sekitar Rp 50.000,00 - Rp 100.000,00. Wajar, ada rasa, ada harga. Asalkan jangan “lupa nama, ingat rasa.” HEUHEUHEEUHEHE. 

Tapi, jangan khawatir...masih banyak juga martabak yang rasanya gak kalah awesome dan harganya sekitar Rp 30.000,00 per box.
So, martabak, will you be mine?

“Terus, cara makannya gimana?”
1) Tutup mata
2) Makan

2. Kue Ape? Kue Tetek

http://resepmasakann.info

Dilihat dari namanya aja udah terlukiskan betapa uniknya kue ini. Sebagian masyarakat menyebut kue ini Kue Ape, namun sebagian lainnya menyebut kue ini sebagai kue tetek. Kenapa disebut kue tetek? Menurut ngana aja.
Gue personally lebih suka menyebutnya kue tetek karena ada kejadian pahit yang gue alami saat gue kecil.

Begini ceritanya...
Pada suatu pagi, seorang bocah bernama Irene yang berusia 10 tahun mengunjungi suatu taman bermain. Tiba-tiba ia mencium suatu aroma yang lezat. Ia kemudian mencari asal aroma tersebut. Tak lama setelah ia berkeliling taman, ia menemui seorang abang-abang sedang mengaduk adonan di atas gerobak sederhana. Dan terjadilah percakapan di bawah ini:

Gue: “Bang, jualan apa,bang?”
Abang kue: “Kue ape, dek.”
Gue: “Hah? Kue ape?”
Abang kue: “Iya, kue ape.”
Gue: “Abang jualan kue apa?”
Abang kue: “Kue Ape”
Gue: “Kok abang nanya ke saya? Kan abang yang jualan?”
Abang kue: “Iya, ini kue ape?” *ketawa ketawa*
Temennya bang kue: “Hahahaha tetek! Parah banget lo ngerjain anak kecil.”
Gue: “Oh namanya kue tetek. Bang, saya beli kue tetek 5, ya.”

The end of the story.

Mulai saat itu gue menyebutnya sebagai kue tetek. Jangan tanya lagi kenapa.

 “Harganya berapa, Ren?”
Pas gue kecil, cuma dengan Rp 1000,00 gue bisa dapet 5 kue tetek.
Tapi sekarang harga kue ini sekitar Rp 1.000 per tetek.

“Terus, cara makannya gimana?”
1) Makan lingkaran bagian luar.
2) Makan bagian tengahnya.

Kalau kata pepatah: “Save the kenyal for the last.”

3. Kue Cubit



Saat gue kecil, yang gue tahu adalah kue cubit ini adonan tepung yang dimasak dan ditaburkan meisjes di atasnya.
Tapi sekarang, kue ini HITS banget dan punya banyak varian rasa. Ada kue cubit green tea, kue cubit red velvet, kue cubit Ovomaltine, kue cubit Toblerone, dan bahkan kue Cubit Baileys!
Cara masaknya juga macem-macem, ada yang ½ mateng, ¾ mateng, 7/8 mateng atau perfectly cooked.

“Harganya berapa, Ren?”
Harga varian-varian baru ini pun cukup fantastis, berkisar antara Rp 20.000,00 - Rp 50.000,00! Untuk seorang milyuner kayak gue, kue cubit jenis ini paling nikmat dibeli di tanggal 25-28. Selain tanggal tersebut, jangan berani ngomong sama gue! 

“Terus, cara makannya gimana?”
1) Ambil sendok dan garpu
2) Lempar sendok dan garpu ke arah belakang
3) Cubit manja kuenya sambil berbisik “Uuuh gemez gemez gemez...”

Bagaimanapun juga, gue merasa dunia percubitan Indonesia belum sempurna karena belum adanya varian ini:

“Kue Cubit Adek dong, Bang..”


Oh ya, sebelum menutup post ini, gue dapet amanah dari readers untuk nulis ramalan awesome kayak yang pernah gue tulis di post-post sebelumnya. Dengan kekuatan martabak, kue tetek, dan kue cubit, ini ramalan untuk kalian, para awesome readers:

Capricorn:
Beli onde-onde untuk dimakan nanti. Bilangnya sih kayak kakak-adek, padahal hati ini ingin memiliki.

Aquarius:
Makan kue cucur sambil nonton film India. Coba deh jujur, emangnya kamu yakin bakal dinikahin dia?

Pisces:
Keliling cari kue Nagasari, malah ketemu tukang otak-otak.  Jodoh itu bukannya dicari, tapi dijebak.

Aries:
Kalau mau makan putu, jangan lupa taburin kelapa. Kalau Tuhan maunya aku sama kamu, pacarmu bisa apa?

Taurus:
Pergi ke Yogyakarta, pulangnya bawa bakpia. Coba lebih peka, sesungguhnya jodohmu ada di depan mata.

Gemini:
Masak pastel terlalu asin, minum airnya harus sambil kumur-kumur. Jangan cuma jago ngodein, tapi sehabis itu kabur.

Cancer:
Kue wajik dibuat dari gula jawa. Jangan memandang fisik, pandanglah hartanya.

Leo:
Kalau mau makan lemper, lebih nikmat dicocol ke bumbunya. Udah susah-susah caper, ternyata dia ada yang punya.

Virgo:
Buru-buru makan klepon, gulanya tumpah sampai ke kaki. Jangan ragu untuk move on, hidup ini hanya sekali!

Libra:
Namanya kue Putu Mayang, biar nikmat makannya pake santan. Katanya kamu sayang, kok cuma berani ngeliatin dia dari kejauhan?

Scorpio:
Madu di tangan kanan, donat di tangan kiri. Rasa cinta cukup di-update di hati pasangan, gak perlu diumbar sana-sini.

Sagittarius:
Pagi ngidam bolu kukus, malam ngidam bolu. Jangan disimpan terus, ini rasa cinta, bukan makanan beku.

Sekian ramalannya.

Selamat merayakan hari pangan sedunia!

Kamu jangan lupa makan ya, sayang..




10 comments:

  1. Seperti yang sudah saya katakeun, post lu pasti selalu gue baca, btw ramalan virgonya untuk bulan ini asik banget, hahhaa. Cucok deh, kayaknya kamu cocok jd tukang ramal garapan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eaaa aku terharu, beb. :))
      Gue ini memang cocok jadi tukang ramal yang ngarep dilamar si kokoh..

      Delete
  2. Ini blog favorit saya.... Cara mendeskripsikan martabak, kue ape dan kue cubit sama persis dengan pemikiran saya yg seorang pemuja makanan.... Blog yg luar biasa! (Chef Sully 19thn - Ahli kuliner gadungan)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah ada chef Sully.. *sungkem*
      Terima kasih, chef... Btw kapan nih chef masu masak untuk akooh? Hahahahaha

      Delete
  3. baru kali ini lihat kue tetek, kayak kue apem gitu ya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi rasanya bedaa.. Pinggiran kue tetek ini kremes-kremes sedap gitu deh.. hahahaha

      Delete
  4. Duh, baca post di blog ini jadi pengen martabak hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Martabak toblerone, nutella, red velvet, hmmm nyummmm!

      btw makasih syudah berkunjung ke blog ini.. Hihihi :))

      Delete
  5. Selalu suka sama tulisan tulisan mbak Irene mendesrkipsikan sesuatu

    Jago banget ya lu bikin pantun gitu ahha kalo gak salah di postingan dulu juga pernah tuh bikin pantun2 gitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha aduh makasih.. Iya, banyak yang request bikin ramalan ala ala pantun gitu. Sebagai ketua yang baik, gue mendengar usulan para anggota. :)))

      Delete